بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
الحمد لله رب العا لمين . الصلاة و السلام على رسو ل الله .اما بعد
Setiap ibadah yang disyariatkan dalam Islam pasti memiliki hikmah; ada yang sudah diketahui dan ada hikmah yang masih tersembunyi. Ada yang sudah jelas bagi manusia dan ada yang masih menjadi rahasia. Pengetahuan akan hikmah ini menjadi penting karena dengannya seseorang akan lebih termotivasi dalam menjalankan amal tersebut serta semakin kuat keyakinan karena telah mendapatkan legitimasi akal.Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah bahwa hikmah bukanlah penentu atau kunci dalam menjalankan amal. Dan inilah yang membedakan antara orang-orang liberal dengan orang-orang beriman yang sesungguhnya, mukminuuna haqqa. Bagi orang liberal yang secara ekstrim menempatkan akal melebihi nash syar'i, ibadah tidak dijalankan sampai diketahui hikmahnya. Sementara bagi orang beriman, selama ada dalil (yang shahih dan terbukti berasal dari Allah dan Rasul-Nya) yang memerintahkan, amal akan dikerjakan, sudah diketahui hikmahnya maupun belum. Hikmah bisa dipikirkan / dicari tanpa meninggalkan amal. Kalau nantinya hikmah itu terungkap, alhamdulillah, ia bisa menguatkan kontinuitas amal. Kalaupun ternyata sampai akhir usia tidak juga diketahui hikmahnya, itu tidak berarti memutuskan amal yang telah jelas dalilnya, karena ilmu dan pengetahuan manusia terbatas, sedangkan Allah maha luas ilmu-Nya.
Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan apapun dari hamba-Nya. Bahkan sebaliknya, manusialah yang sangat membutuhkan Allah Subhaanahu Wa Ta'aala. Demikian pula dalam amal / ibadah, Allah tidak memerlukan ibadah manusia. Andaikata seluruh manusia beribadah kepada Allah atau tidak ada satupun yang beribadah, Allah tetaplah Rabbul 'Aalaminin, Tuhan semesta alam yang kekuasaan-Nya tidak akan berkurang. Maka hikmah ibadah yang dilakukan manusia juga akan kembali kepada manusia.
Sumber : Bersama Dakwah
Ditulis kembali oleh : Sholihin untuk Bintang Raya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sampaikan tanggapan anda di kolom komentar, terimakasih.