مَنْ فَرِحَ بِدُخُوْلِ رَمَضَانَ
حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النِّيْرَانِ
“Barangsiapa
bergembira dengan kedatangan bulan Ramadhan niscaya Allah mengharamkan jasadnya
dari neraka”
(Catatan : Hadits ini disebutkan oleh Al Khubawi (penulis kitab
Durratun Nashihin) dalam kitabnya tanpa menyebutkan sanad dan sumbernya.
Sebagian ulama menghukumi hadits tersebut sebagai hadits maudlu’).
Sebentar lagi bulan Ramadhan akan tiba. Secara
garis besar, ada dua golongan utama manusia dalam menyongsong bulan Ramadhan,
tergantung pada derajat keimanannya. Golongan yang pertama adalah yang merasa
gembira dan bersukacita dengan kedatangan bulan mulia ini, bahkan jauh-jauh
hari menanti dan merindukannya. Golongan ini bahagia dengan kedatangan bulan
Ramadhan karena hal-hal yang bersifat ukhrawi, seperti kenikmatan
berpuasa dan melaksanakan amal ibadah, dilipangandakannya pahala kebaikan,
dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka, syaitan dibelenggu,
serta hadirnya lailatul qadar. Inilah golongan orang-orang yang beriman,
yang yakin akan keutamaan bulan Ramadhan, dan yakin dengan janji Allah SWT.
Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan selalu
diikuti dan dilakukan oleh para sahabat dan salafus shaleh, sebagaimana telah diriwayatkan
dari Anas bin Malik RA bahwa dia berkata, adalah Nabi SAW apabila memasuki
bulan Rajab, beliau berdoa,
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
“Ya Allah berkahilah kami di
bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemukanlah kami dengan Ramadhan.” (HR.
Ahmad dan Ath-Thabrani)
Golongan yang kedua adalah yang merasa berat,
merasa risau dan resah dengan datangnya bulan puasa. Puasa dianggap sebagai
beban yang menyebabkan berkurangnya waktu untuk mencari dunia, melemahnya tenaga untuk bekerja, menurunnya omset
bisnis, bertambahnya pengeluaran rumah tangga, naiknya harga-harga, dan lain
sebagainya.
Golongan ini, walaupun berpuasa namun terpaksa,
karena malu dengan lingkungannya. Puasanya hanya sebatas menahan lapar dan
dahaga, serta jauh dari keikhlashan. Puasa seperti itu adalah sia-sia, karena
tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya.
Rasulullah SAW bersabda :
“Banyak dari orang berpuasa, tidak mendapatkan
apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar dan dahaga”.
Rasulullah SAW bersabda :
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ ِصيَامِهِ إِلاَّ الْجُوْعُ وَالْعَطْشُ .
Mari kita tanyakan pada diri sendiri, termasuk
golongan yang manakah kita? Jawaban yang jujur dari pertanyaan ini mencerminkan
bagaimana derajat keimanan kita.
Sumber : Tausiah KH. Aep Saefudin S.Ag dan dari sumber lainnya
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sampaikan tanggapan anda di kolom komentar, terimakasih.