Mungkin banyak diantara kita yang pernah bertanya atau mendapat pertanyaan, “Mengapa babi haram? Bukankah semua ciptaan Allah itu baik & ada manfaatnya?”
Jika kita jawab dengan Al-Qur’an, maka besar kemungkinan mereka yang bertanya tidak akan percaya karena mereka tidak beriman pada Al-Qur’anul Kariim. Sekarang mari kita jawab pertanyaan mengapa babi haram dengan alkitab agama lain.
Dalam alkitab kristen pun sebetulnya jelas tertulis jika BABI ITU HARAM! Segala jenis babi, tapi ayatnya diubah-ubah dari masa ke masa :
IMAMAT 11:7
1928 Babi haram
1962 Babi haram
1971 Babi haram
1979 Babi HUTAN HARAM??? Telah diubah manusia...
1985 Babi haram
1990 Babi haram
2006 Babi HUTAN HARAM??? Telah diubah manusia...
Dan dalam Qur'an, jelas babi tertulis haram, tak perlu banyak penjelasan, sejak awal sampai kiamat, sudah tertulis Qur'an tak akan berubah.
"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Akan tetapi, barang siapa dalam keadaan terpaksa sedang ia tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha pengampun, Maha penyayang" (Q.S. Al-Baqarah : 173)
Ada pertanyaan : “Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal itu sekarang ini sudah tidak ada. Karena babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya.?”
Dalam menjawab pertanyaan yang diajukan di Prancis ini, seorang ulama dari Arab menjawabnya dengan meminta agar si penanya menyediakan:
3 ekor ayam terdiri dari 2 jantan dan 1 betina
3 ekor babi terdiri dari 2 jantan dan 1 betina
Kemudian,
3 ekor ayam itu dijadikan dalam 1 ruang kandang. Coba tebak apa yang
terjadi? Ayam jantan dan ayam jantan lainnya saling berkelahi hingga salah satu
kalah untuk memperebutkan 1 ayam betina.
Lalu
ustadz meminta agar 3 ekor babi yang sudah disediakan agar dijadikan satu dalam
1 ruang kandang. Dan apakah yang terjadi? Kedua pejantan babi itu saling bantu
dalam menyetubuhi 1 babi betina, kedua jantan itu saling bantu satu sama lain.
Bahkan terkadang Jantan sesama jantan bersetubuh.
Dari
sini ustadz itu menjelaskan bahwa meski babi dianggap steril, tetap saja
kelakuannya itu yang akan membawa dampak buruk pada si pemakan.
Ustadz
mengatakan: “Karena itulah kalian terjangkiti penyakit seks bebas, anak dibawa
orang lain tak dikenal, istri dipeluk cium orang lain tapi tidak marah,
selingkuh asal suka sama suka sudah merupakan hal biasa, tak jarang diantara
kalian melegalkan pernikahan sesama jenis, ini sudah seperti tingkah kaum nabi
Luth yang diadzab!”
Padahal
kenyataan bahwa babi tetap saja tidak steril karena penyakit babi terdapat pada
DNA-nya hingga sebersih apapun perawatan & kandangnya maka tetap saja
penyakit babi tetap ada dan tak dapat dihilangkan. Satu lagi yang perlu
diperhatikan bahwa DNA babi sangat mirip sekali dengan DNA manusia, hingga
mungkin saudara pernah mendengar ujicoba cangkok organ tubuh babi pada manusia,
namun berakhir dengan kegagalan.
Seorang
penjahat kanibal di jerman yang tertangkap kemudian ditanya: "seperti apa
rasanya daging manusia?" Dia menjawab: "Seperti daging babi."
Fakta-fakta
berikut cukup membuat seseorang untuk segera menjauhi babi :
1. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan
lain. Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau
makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi,
untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan
muntahannya. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya.
Memakan kotoran apa pun di depannya,
entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri,
hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya. Ia mengencingi kotoranya
dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali. Ia
memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran hewan. Ia adalah hewan mamalia
satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu
lama, jika dibiarkan.
2. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak
sedap.Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan
Swedia –Cina mayoritas penduduknya penyembah berhala, sedangkan Swedia
mayoritas penduduknya sekuler– menyatakan: daging babi merupakan merupakan
penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di
negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis.
Terutama di negara-negara Eropa, dan
Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India).
Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.
Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia
tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.
3. Jika anda menuangkan air soda di satu irisan yang tebal daging babi,
tunggu sebentar, anda akan dapat melihatcacing-cacing keluar merayap. Silahkan
saksikan Video-nya dengan durasi 1 menit saja di http://www.youtube.com/watch?v=p2eEw26J0z8
4. Bahwa daging babi mengandung cacing pita (taenia solium), hampir semua
orang sudah tahu. Ternyata tidak hanya itu bahaya yang mengancam pemakan babi.
Lemak babi mengandung kolesterol paling tinggi dibandingkan dengan lemak hewan
lainnya. Darahnya mengandung asam urat paling tinggi. Asam urat merupakan bahan
yan jika terdapat dalam darah dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia.
5. Daniel S. Shapiro, M.D., Pengarah Clinical Microbiology Laboratories,
Boston Medical Center, Massachusetts dan juga merupakan Penolong Profesor
Perubatan di Pathology and Laboratory Medicine, Boston University School of
Medicine, Massachusetts,merumuskan terdapat lebih daripada 25 penyakit yang
bisa di jangkiti dari babi. Di antaranya ialah : Anthrax, Ascaris suum, Botulism, Brucella suis, Cryptosporidiosis,
Entamoeba polecki, Erysipelothrix shusiopathiae, Flavobacterium group IIb-like
bacteria, Influenza, Leptospirosis, Pasteurella aerogenes, Pasteurella
multocida, Pigbel, Rabies, Salmonella cholerae-suis, Salmonellosis, Sarcosporidiosis,
Scabies, Streptococcus dysgalactiae (group L), Streptococcus milleri, Streptococcus
suis type 2 (group R), Swine vesicular disease, Taenia solium, Trichinella
spiralis, Yersinia enterocolitica, Yersinia pseudotuberculosis.
Ditambah
dengan munculnya kasus Japaneese Enchephalitis (JE) di Malaysia, nyaris semua
mata kembali terbuka. Satu lagi bencana mengancam manusia timbul dan bersumber
dari babi.
SATU HAL YANG
PERLU DIKETAHUI BAHWA CACING-CACING INI DAN BAHKAN TELURNYA SAJA TIDAK AKAN
MATI MESKI DAGING DIMASAK DENGAN SUHU 100% CELCIUS !!! CACING HANYA AKAN MATI
JIKA DIMASAK DENGAN SUHU YANG JAUH LEBIH TINGGI, NAMUN, SUHU YANG TERLALU
TINGGI INI AKAN MERUSAK DAGING DAN MALAH DAGING TERSEBUTLAH YANG AKAN BERBAHAYA
BAGI MANUSIA MESKI CACING-CACINGNYA MATI.
Sekali
lagi Babi adalah hewan yang sangat kotor karena biasanya memakan segala sesuatu
yang diberikan kepadanya dari mulai bangkai, kotorannya sendiri sampai kotoran
manusia. Dan bagi umat Islam yang beriman kepada Al-Qur'an hendaknya meyakini kebenaran perintah Allah yang tercantum dalam Al-Qur'an. Segala hikmah ilmu pengetahuan yang telah diuraikan di atas, yang telah mampu menjelaskan bahaya daging babi, adalah agar lebih menguatkan keimanan kita akan kebenaran mutlak dari Allah melalui firman-Nya di dalam Al-Qur'an. Akal dan ilmu pengetahuan manusia terbatas sedangkan ilmu Allah Maha Luas. Sebagian hikmah dari ayat-ayat Allah sudah diketahui manusia dengan seizin-Nya, tetapi masih banyak yang belum diketahui dan masih tersembunyi bagi manusia, menunggu digali dan dieksplorasi. Dengan berpegang teguh kepada keimanan, maka hasil eksplorasi tersebut akan semakin menguatkan keimanan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
Ditulis kembali oleh Sholihin untuk Bintang Raya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sampaikan tanggapan anda di kolom komentar, terimakasih.