Ciri-Ciri Umat Nabi Muhammad
Ustadz H. Dede Rofiq Yunus LC. MA.
Khutbah pertama :
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رب العلمين، وبه نستعين على عمور الدنيا والدين، وعلى اله واصحبه اجمعين. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نبي بعده. اللهم صل على سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
ٲمّابعد، فيَاأَيُّهاَ الحضرون، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ الله َتَعَالَى فِى كتبه العزيز، اعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم، محمد رسول الله ۚ والذين معه أشدآء على اكفار رحمآء بينهم ۖ ترهم ركعا سجدا يبتغون فضلا من الله ورضونا ۖ سيماهم في وجوههم من أثر السجود ۚ.
Hadirin sidang jum’ah rahimakumullah,
Puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa Ta’aala. Allah yang Maha Pengasih yang kasihnya tidak pernah pilih kasih, yang Maha Penyayang yang sayangnya tidak terbilang, sehingga alhamdulillah pada siang hari ini kita bisa berkumpul di tempat ini, mudah-mudahan tiap langkahnya diberikan pahala oleh Allah Subhaanahu wa Ta’aala.
Shalawat dan salam semoga terlimpahcurahkan kepada manusia Agung, revolusioner dunia Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yang telah mengangkat manusia dari jaman jahiliah kepada jaman islamiyah, dari jaman biadab kepada jaman beradab, minadz dzulumaati ilan nuur, dari kegelapan kepada cahaya terang benderang.
Tidak lupa khatib mengajak kepada hadirin sidang jum’ah rahimakumullah, mari kita senantiasa meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala, taqwa yang sebenar-benarnya, taqwa yang betul-betul mampu diaplikasikan, direalisasikan didalam kehidupan nyata, hidup di dunia ini, amin ya Allah ya rabbal ‘alamiin.
Hadirin sidang jum’ah rahimakumullah,
Tak terasa bulan ini kita berada di pertengahan bulan Rabiul Awal, dimana bulan ini bertepatan dengan dilahirkannya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib, dialah sosok manusia yang agung, manusia yang paripurna, manusia yang betul-betul menjadi rahmatan lil’alamiin bagi kita semua.
Oleh sebab itu hadirin sidang jum’ah yang berbahagia, walaupun kita hampir setiap datang bulan Rabiul Awal, bulan Maulud, diramaikan dan dirayakan dengan peringatan Maulud Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Tapi pertanyaan kita, sudah sejauh manakah kita mampu merealisasikan, kita mampu mengamalkan apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, di dalam kehidupan berumah tangga, didalam kehidupan berdagang, di dalam bekerja, sesungguhnya telah ada contoh dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Hadirin kaum muslimin rahimakumullah,
Kalau kita lihat Q.S. Al-Fath ayat 29, Allah Subhaanahu wa Ta’ala telah berfirman mengenai bagaimana perilaku, bagaimana pekerjaan, dan bagaimana kebiasaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yang tentunya kita sebagai umatnya mesti mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah, sebab pada hari ini kita telah mendengar dan menyaksikan dekadensi moral, kehilangan idola, kehilangan figur-figur agama yang menjadi panutan, sehingga momen datangnya maulud Nabi bukan hanya sekedar ziarah-ziarah saja, tapi lebih dari itu, bagaimana umat Muhammad ini mempunyai karakteristik, mempunyai ciri sejati, sehingga mampu membedakan mana yang dinamakan umat pengikut Rasulullah dan mana yang bukan pengikutnya.
Di dalam Q.S. Al-Fath ayat 29 Allah berfirman :
محمد رسول الله ۚ والذين معه أشدآء على اكفار رحمآء بينهم ۖ ترهم ركعا سجدا يبتغون فضلا من الله ورضونا ۖ سيماهم في وجوههم من أثر السجود ۚ
“Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada wajah mereka dari bekas sujud.” (Q.S. Al-Fath : 29)
Sesungguhnya Muhammad adalah Rasulullah, utusan Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang harus menyampaikan risalah kepada umatnya, yaitu kepada kita semua. Adapun karakteristik dan ciri-ciri umat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diantaranya adalah :
Pertama, Asysyidaa-u ‘alal kuffar,. keras terhadap kafir, dalam artian keras terhadap bentuk-bentuk kekafiran. Sebagaimana digembar-gemborkan di media massa, akibat dari minum-minuman keras, yang jelas-jelas diharamkan oleh agama, dan itu merupakan ciri-ciri orang kafir. Oleh sebab itu kita harus bertindak keras terhadap bentuk-bentuk kekafiran yang dilakukan oleh kaum muslimin dan muslimat. Bukankah Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an :
إنما الخمر والميسر والانصاب والازلم رجس من عمل الشيطن فاجتنبوه لعلكم تفلحون (المآئدة :90)
“Sesungguhnya
(meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak
panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah itu agar
kamu beruntung.”
Ke-dua, ciri umat
Muhammad adalah ruhamaa-u bainahum, saling berkasih sayang satu sama
lain, menjaga silaturrahim, menjaga persatuan dan kesatuan, kerjasama, dan lain
sebagainya. Kalau istilah bahasa sundanya sareundeuk saigel sabobot
sapihanean. Jangan sampai antar umat muslim putus silaturrahim, tiga hari
berselisih paham tidak saling bertanya satu sama lain, kata Rasul: “Tidak
akan masuk surga orang yang memutuskan silaturrahim.” Dan itu bukan
termasuk umat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Ke-tiga, ciri umat
Muhammad adalah taraahum rukka’an sujjadaa, selalu ruku’ dan sujud.
Ruku’ dan sujudnya kepada siapa, hanya kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Bukan
kepada makam-makam keramat, bukan kepada kuburan-kuburan. Laailaaha illallah
laa ma’buda illallah, laailaha illallah laa maujuda illallah. Tiada Tuhan
selain Allah, yang berhak disembah hanya Allah, tiada daya dan upaya kecuali
atas kehendak Allah. Semua yang kita lakukan harus karena Allah dan untuk
Allah, semuanya akan kembali kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Kita sebagai
hamba Allah, harus mengabdi hanya kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
وما خلقت الجن والانس الا ليعبدون (الذاريات:56)
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar
mereka beribadah kepada-Ku”
Setiap hembusan nafas kita, setiap aliran darah yang
mengalir di dalam tubuh kita, seluruhnya dalam rangka pengabdian kepada Allah
Subhaanahu wa Ta’ala. Ciri umat Muhammad adalah taraahum rukaa’an sujjadaa,
selalu ruku’ dan sujud, melalui sholat jum’ah ini dan sholat yang lima waktu merupakan
refleksi dari ruku’ dan sujud kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Pertanyaannya,
sudahkan sholat kita khusyu’? Akankah sholat kita diterima Allah ? Sholat itu
berat sekali kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. Yang sholat saja masih
diancam oleh Allah apalagi yang tidak sholat. Sudah sejauh mana ibadah kita? Apakah
sholat jum’ah kita hanya untuk menggugurkan kewajiban? Atau hanya karena malu
kepada saudara dan tetangga? Ini harus menjadi renungan bagi kita semua, kita
harus instrospeksi dan menghisab diri kita sendiri sebelu dihisab dihadapan Allah
Subhaanahu wa Ta’ala.
Ke-empat, ciri umat
Muhammad adalah yabtaghuuna fadhlan minallaahi waridlwaana, selalu
mengharap keutamaan dan ridlo dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Oleh sebab itu,
memang kita sholat jum’at di tempat ini menyita waktu kita, mengganggu
pekerjaan kita, tetapi ini dalam rangka mengharap keutamaan dan ridlo Allah. Semoga
setiap langkah kita, setiap pengorbanan kita diterima dan diridloi oleh Allah,
dan mendapat pahala dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
بَارَكَ اللهُ لِيْ
وَلَكُمْ
Khutbah ke-dua :
ٲلحمد لله، والصلاة و
السلام على رسول الله، وعلى اله واصحبه ومن واله.
ٲمّابعد، فيَاأَيُّهاَ الحضرون،
اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ.
Kesimpulan dalam khutbah ini, ada
lima ciri umat
Nabi Muhammad, yaitu :
Pertama, Asysyidaa-u ‘alal
kuffar,. keras terhadap bentuk-bentuk
kekafiran
Ke-dua, ruhamaa-u bainahum,
saling berkasih sayang satu sama lain
Ke-tiga, taraahum rukka’an
sujjadaa, selalu ruku’ dan sujud
Ke-empat, yabtaghuuna fadhlan
minallaahi waridlwaana, selalu mengharap keutamaan dan ridlo Allah
Subhaanahu wa Ta’aala
Ke-lima, siimaahum fii
wujuuhihim min atsaris sujuud.
Dari semua ciri itu mampu
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang
yang disebutkan dalam Q.S. Al-Fath ayat 29 tersebut. Amiin.
اللهم صل على
سيدنا وشفيعنا ومولنا محمد. اللهم اغفرللمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات
الاحياء منهم والاموات ياعزيز ياغفار يارب العلمين.
Yaa Allah yaa Rabbanaa yaa
Kariim, kami berkumpul di majelis in, terimalah sholat dan ibadah kami,
terimalah ruku’ dan sujud kami, terimalah pinta dan doa-doa kami yaa Allah
yaa ‘Aziizu yaa Ghaffaru yaa Robbal ‘aalamiin. Sholehkanlah anak-anak dan
istri kami, berkahilah dalam pekerjaan kami, kami melangkahkan kaki ke tempat
ini tiada lain untuk mengabdi kepada-Mu yaa Allah yaa ‘Aziizu yaa Ghaffaru
yaa Robbal ‘aalamiin. Ikhlashkanlah dalam setiap langkah kami, terimalah
sholat kami yaa Allah yaa ‘Aziizu yaa Ghaffaru yaa Robbal ‘aalamiin.
ربنا ظلمنا
انفسنا فان لم تغفرلنا وترحمنا لنكونن من الخسرين. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ
اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآءِ ذِي
الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
Dirangkum oleh : Sholihin untuk Bintang Raya
Semoga bermanfaat