Pertanyaan Imam Al-Ghazali Kepada
Muridnya
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ رب العلمين، وبه
نستعين على عمور الدنيا والدين. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ لا نبي بعده. اللهم صل على سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
ٲمّابعد،
فيَاأَيُّهاَ الحضرون، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Hadirin jamaah Masjid
Bintang Raya rahimakumullah,
Suatu ketika Abu Hamid
Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi, yang lebih kita kenal dengan nama
Imam Ghazali, mengajukan beberapa pertanyaan kepada muridnya-muridnya yang
insya Allah pertayaan ini bermanfaat untuk kita jadikan pelajaran. Berikut
pertanyaan Imam Al-Gazali :
1. Apakah yang paling ringan di dunia ini ?
Ada yang menjawab “Kapas,
angin, debu, dan dedaunan”.
Semua itu benar kata Imam
Ghazali, tapi yang paling ringan di dunia adalah “Meninggalkan Sholat”.
Kita perhatikan realita
saat ini, semakin sibuk seseorang dengan aktivitasnya masing-masing namun
kadang melalaikan sholat, yang merupakan kewajiban setiap muslim dan termasuk
rukun islam. Sering kita disibukkan dengan pekerjaan sehari-hari di kantor,
disibukkan dengan harta dan anak-anak kita di rumah, sampai-sampai lupa sholat.
Adik-adik juga ketika asyik dengan permainannya kadang-kadang terlewat waktu
sholat dan meninggalkannya. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa bermohon
kepada Allah agar menjadi ahli sholat, yang senantiasa mengingat Allah dalam
sholat dan tidak pernah meninggalkannya, karena bagi seorang mukmin yang patuh
pada Robnya, sesibuk apapun dia tidak akan meninggalkan sholat, tidak akan
lalai dari mengingat Allah SWT.
Allah telah mengingatkan hal
ini dalam kitabnya yang suci,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ
وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Hai orang-orang
beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat
Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang
merugi.” (QS. Al-Munafiqun : 9).
Hadirin rahimakumullah,
2. Pertanyaan berikutnya : Apakah yang paling berat di dunia…..?
2. Pertanyaan berikutnya : Apakah yang paling berat di dunia…..?
Ada yang menjawab “Besi
dan gajah’’.
Semua jawaban itu benar
kata Imam Ghazali, tapi yang paling berat adalah “memegang amanah”.
Al-Quran telah menjelaskan
betapa beratnya amanah itu,
إِنَّا عَرَضْنَا
الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ
يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ
ظَلُومًا جَهُولًا
“Sesungguhnya Kami
telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya
enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan
amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab : 72)
لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا
الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ
اللَّهِ وَتِلْكَ الأمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Sekiranya Kami
turunkan Al Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk
terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu
Kami buat untuk manusia agar mereka berfikir.” (QS. Al-Hasyr : 21)
Hadirin rahimakumullah,
Dan diantara amanah itu adalah amanah kepemimpinan / jabatan.
Dan diantara amanah itu adalah amanah kepemimpinan / jabatan.
Kemarin, tanggal 9 juli
2014, bangsa Indonesia telah melakukan pemilu untuk memilih Presiden. Kita
lihat kedua calon presiden mengklaim telah menang dan mengucapkan terimakasih
kepada rakyat Indonesia yang telah memilihnya, padahal belum bisa dipastikan
siapa yang menang.
Memang saat ini amanah
jabatan cenderung dianggap sebagai anugerah yang dibanggakan, bahkan
diperebutkan. Hal ini berbeda dengan sikap para sahabat. Karena beratnya amanah
jabatan, Abu Bakar r.a. pada saat diangkat menjadi khalifah, mengucapkan innaalillahi
wainnaa ilaihi raajiuun, amanah merupakan cobaan yang amat berat. Penggantinya
khalifah Umar bin Khattab, memikul gandum sendiri untuk diantarkan kepada nenek
miskin yang kelaparan karena beliau tahu beratnya amanah sebagai pemimpin
negara dan umat islam, akan dimintai pertanggungjawaban yang sangat detail
terhadap kepemimpinannya.
Berbeda sekali dengan
zaman kita sekarang, dimana jabatan diperebutkan dan dibangga-banggakan. Namun,
bagaimanapun juga marilah kita mendoakan agar siapapun yang terpilih sebagai
presiden nanti dapat menjadi pemimpin yang shaleh, yang mampu menjaga amanah
kepemimpinannya, dan bisa membawa bangsa Indonesia menuju ketaqwaan kepada
Allah SWT.
Bapak, Ibu, dan adik-adik yang dirahmati Allah,
Sebenarnya ada enam
pertanyaan Imam Ghazali, namun karena sudah lebih dari tujuh menit maka saya
cukupkan sekian kultum malam ini. Mudah-mudahan ada manfaatnya dan mohon maaf
atas segala kekurangan...
Sholihin, Masjid Bintang Raya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sampaikan tanggapan anda di kolom komentar, terimakasih.