Bagaimana berbuka puasa yang dianjurkan,
mari kita perhatikan salah satu hadits Nabi SAW berikut ini :
وَعَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ اَلضَّبِّيِّ رضي الله عنه عَنِ
اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ
عَلَى تَمْرٍ, فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى مَاءٍ, فَإِنَّهُ طَهُورٌ
) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ وَابْنُ حِبَّانَ
وَالْحَاكِمُ
Dari Sulaiman Ibnu Amir Al-Dhobby bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: ”Apabila seseorang di antara kamu
berbuka, hendaknya ia berbuka dengan kurma, jika tidak mendapatkannya,
hendaknya ia berbuka dengan air karena air itu suci.” Riwayat Imam Lima.
Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim.
Di dalam kitab Ibanatul
Ahkam Syarah Bulughul Maram dijelaskan
makna dan hikmah hadits tersebut sebagai berikut : ”Rasulullah SAW sangat sayang kepada umatnya. Beliau
sentiasa menasihati dan memberikan bimbingan kepada mereka untuk kemaslahatan
dan keberuntungan mereka di dunia maupun di akhirat. Nabi SAW menganjurkan mereka
untuk memakan buah kurma dan meminum air ketika berbuka puasa, karena sesuatu
yang manis apabila dimakan dalam keadaan perut kosong lebih mudah dicerna dan
dapat memberikan kekuatan, terutama kekuatan penglihatan mata yang jelas
bertambah baik karenanya. Sedangkan air dapat menyejukkan hati (liver) yang mengalami
semacam kekeringan akibat berpuasa. Jika dibasahi dengan air, maka menjadi
segar kembali, lebih-lebih lagi ditambah dengan menu lain yang bergizi. Di
samping itu buah kurma dan air memiliki khasiat tersendiri yang berpengaruh
terhadap kesehatan hati, dan itu tidak diketahui kecuali oleh para doktor
penyakit hati. Ini merupakan salah satu bimbingan kesehatan yang telah
diajarkan oleh Nabi SAW kepada umatnya.”
Dr. Hissam Syamsi Basya dalam tulisannya
menjelaskan berdasarkan penelitian biokimia, satu kurma yang kita makan itu
mengandung air 20-24%, gula 70-75%, 2-3% protein, 8,5% serat, dab sedikit
sekali kandungan lemak jenuhnya (lecithine). Lain lagi dengan kurma
mengkel (Ruthab) yang mengandung 65-70% air, 24-58% zatgula, 1,2-2%
protein, 2,5% serat, dan sedikit mengandung lemak jenuh.
Dr. Ahmad Abdul Raouf en Dr. Ali Ahmad Syahhat
pernah melakukan penelitian kimiawi dan fisiologi terhadap kurma, hasilnya? Menakjubkan!
Coba lihat:
1.
Jika kita buka puasa dengan kurma basah (ruthab)
atau kurma kering (tamar), persentase kandungan zat gula kita akan naik,
artinya bisa membantu menghilangkan penyakit anemia.
2.
Waktu lambung kosong karena tidak makan
seharian, pas buka, lambung akan lebih mudah mencerna dan menyerap makanan
kecil yang mengandung gula, dan lebih maksimal lagi.
3.
Kandungan zat gula dalam ruthab
dan tamar menjadikan proses pencernaan di lambung jadi sangat mudah,
soalnya 2/3 zat gula yang ada dalam tamar dan ruthab bisa
meningkatkan kadar gula dalam darah dalam waktu yang singkat.
4.
Selain itu, kita juga tidak perlu minum
banyak-banyak lagi sewaktu buka jika kita makan ruthab atau tamar,
karena sudah mengandung air 65-70%?! Tetapi tidak dilarang untuk minum juga.
Dokter Ahmad Abdurrauf Hasyim dalam Ramadhan wath
Thibb berkata : ”Nabi SAW telah memilih mendahulukan kurma dan air dari pada
yang lainnya sedangkan kemungkinan untuk mengambil jenis makanan yang lain
sangat besar, namun karena ada bimbingan wahyu Ilahi maka Rasulullah SAW
memilih jenis makanan kurma atau pun air sebagai yang terbaik bagi orang yang
berpuasa. Maka, yang sangat diperlukan bagi orang yang ingin berbuka puasa
adalah jenis-jenis makanan yang mengandung gula, zat cair yang mudah dicerna
oleh tubuh dan cepat diserap oleh darah, lambung dan usus serta air sebagai obat
untuk menghilangkan dahaga.
Zat-zat yang mengandung gula yaitu glukosa dan
fruktosa memerlukan 5-10 menit dapat terserap dalam usus manusia ketika dalam
keadaan kosong. Dan keadaan tersebut terjadi pada orang yang sedang berpuasa.
Jenis makanan yang kaya dengan kategori tersebut yang paling baik adalah kurma
khususnya ruthab (kurma basah) karena kaya akan unsur gula, yaitu glukosa dan
fruktosa yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
Maka, urutan makanan yang terbaik bagi orang yang
berbuka puasa adalah ruthab (kurma basah), tamr (kurma kering)
kemudian air, kalau itu pun tidak ada, maka boleh menggunakan sirup atau air
juice buah yang mengandung unsur gula yang cukup, seperti air yang dicampur
sedikit madu, jeruk, lemon, dan sebagainya.
Ustadz DR Anwar Mufti rahimahullaah berkata : “Sesungguhnya
usus menyerap air yang mengandung gula membutuhkan waktu kurang lebih selama 5
menit, hal ini dapat cepat memperkuat tubuh yang sedang lemah. Sedangkan orang
yang berbuka puasa dengan langsung makan dan minum yang kurang mengandung unsur
gula, maka apa yang telah disantapnya baru diserap oleh lambungnya selama 3-4
jam. Hal ini tidak terjadi bagi orang yang berbuka puasa dengan mengkonsumsi
kurma yang banyak mengandung unsur gula karena proses penyerapannya dapat berlangsung
relative lebih cepat.”
Kurma lebih unggul dari makanan lain yang
mengandung gula. Hal ini juga didukung bukti, yaitu segelas air yang mengandung
glukosa akan diserap tubuh dalam waktu 20-30 menit, tetapi gula yang terkandung
dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit. Maka, orang yang makan
cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab
bahan ini juga kaya dengan serat.
Jika kita berbuka puasa, organ pencernaan kita
(khususnya lambung) butuh sesuatu yang lembut supaya bisa bekerja lagi dengan
baik. Jadi makanannya harus yang mudah dicerna dan juga mengandung gula dan air
dalam satu makanan. Tidak ada makanan yang mengandung gula dan air yang lebih
baik daripada yang disebutkan oleh hadits Rasul. Nutrisi makanan yang paling
cepat bisa dicerna dan sampai ke darah itu adalah zat gula, terlebih makanan
yang mengandung satu atau dua zat gula (kalau tidak glukosa, ya sukrosa).
Nah, untuk hal ini kurma adalah makanan yang
paling baik, sehingga pantaslah kiranya Nabi SAW, yang setiap perkataannya
pasti benar karena dibimbing oleh wahyu, menganjurkan umatnya untuk berbuka
puasa dengan kurma. Tidak hanya menganjurkan, Nabi juga langsung
mencontohkannya, berbuka dengan tiga butir kurma. Hal ini mengandung pelajaran
dan hikmah yang lainnya, yang juga disabdakan beliau : ”Makan dan minumlah
dan jangan berlebihan.”
Tausiah Bintang Raya dari
berbagai sumber
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sampaikan tanggapan anda di kolom komentar, terimakasih.