Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril, yang
menjadi mukjizat terbesar dan sepanjang masa. Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadlan.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah : 185,
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ
”(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah)
bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al-Baqarah : 185)
Sebagaimana terjemah versi Depag tersebut,
yang dimaksud adalah permulaan Al-Qur’an (Ayat pertama yang diwahyukan kepada
Nabi Muhammad SAW ketika sedang berkhalwat, yaitu QS. Al-’Alaq 1-5). Namun di
dalam tafsir Ibnu Katsir, sebagian penjelasan mengenai ayat ini adalah sebagai
berikut :
”Menurut riwayat Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Murdawih,
Ibnu ’Abbas berkata : ’Sesungguhnya Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadlan,
yaitu di malam yang penuh dengan kemuliaan (Lailatul Qadar) secara
sekaligus, kemudian diturunkan lagi sesuai kejadian-kejadiannya secara
berangsur-angsur dalam bulan dan hari yang berbeda-beda.’ Sedangkan di dalam
riwayat Said Ibnu Jubair disebutkan bahwa Ibnu ’Abbas mengatakan : ’Al-Qur’an
diturunkan pada bulan Ramadlan ke langit dunia dari tempat asalnya, yaitu Baitul
Izzah. Kemudian diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
selama dua puluh tahun untuk menjawab perkataan manusia.’
Di dalam riwayat Ikrimah, dari Ibnu ’Abbas,
disebutkan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan (yaitu di malam Lailatul
Qadar), ke langit dunia secara sekaligus. Sesungguhnya Allah SWT berfirman
kepada Nabi-Nya menurut apa yang dikehendaki-Nya, dan tidak sekali-kali orang
musyrik mendatangkan suatu perumpamaan untuk mendebat Nabi SAW melainkan Allah
SWT mendatangkan jawabannya.
Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab
suci yang bahasa aslinya masih hidup, sedangkan ”kitab suci” yang lain sudah
tidak asli lagi. Keaslian Al-Qur’an dijamin langsung oleh Allah SWT,
sebagaimana firman-Nya :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ
وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr
(Al-Qur’an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr
: 9)
Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kemukjizatan Al-Qur’an berlaku sepanjang
zaman, tidak lekang oleh waktu dan tidak lapuk dimakan usia. Fenomena
kemukjizatan Al-Qur’an terus-menerus ditunjukkan dari jaman ke jaman. Sejak
awal diturunkannya, Al-Qur’an menjadi maha karya sastra yang tidak tertandingi,
bahkan Allah SWT menantang manusia untuk membuat satu surat saja yang semisal
dengan Al-Qur’an, niscaya tidak akan mampu manusia membuatnya. Di jaman modern
sekarang ini, justru semakin banyak lagi ditemukan kehebatan mukjizat Al-Qur’an,
yang dahulu belum tergali karena keterbatasan teknologi. Dan dipastikan akan lebih hebat lagi mukjizat Al-Qur'an di jaman yang akan datang, seiring dengan berkembangnya teknologi dan peradaban manusia.
Sebagaimana disebutkan dalam QS.
Al-Baqarah : 185 di atas, Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi petunjuk bagi
manusia. Hal ini ditegaskan pula dalam ayat yang lain,
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ
هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
“Kitab (Al
Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,”
(QS. Al-Baqarah : 2)
Logikanya sederhana. Jika kita sakit maka
secara naluriah kita akan berpikir untuk berobat ke rumah sakit / dokter. Jika
kendaraan kita ada masalah maka kita segera ke bengkel / montir. Lalu kemanakah
kita mencari solusi atas persoalan batin kita? Kemanakah kita mencari petunjuk
untuk hidup bahagia?
Seluruh makhluk dan alam semesta jagat
raya, termasuk kita sebagai manusia, diciptakan oleh Allah SWT. Allah
menciptakan alam semesta sekaligus dengan segala hukum dan tuntunan yang
diperlukannya sehingga berjalan harmoni dan tidak kacau. Allah menciptakan
manusia dan menurunkan petunjuk hidup bagi manusia agar hidupnya bermanfaat dan
bahagia di dunia dan di akhirat. Dan petunjuk untuk manusia itu adalah
Al-Quran. Jika ....