Kajian Tafsir Ibnu Katsir, 28 Feb 2012
Pembicara :
K.H. Aep Saefudin SAG
Al-Baqarah, ayat 28 :
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ باللهِ
وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْ ۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ
يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ.
"Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian
tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kalian, kemudian kalian dihidupkan dan
dimatikan-Nya kembali, kemudian kepada-Nyalah kalian dikembalikan."
Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman membuktikan
keberadaan dan kekuasaan-Nya, Dia Yang Maha Pencipta dan mengatur
hamba-hamba-Nya. Untuk itu Allah berfirman, “Kaifa takfuruuna billaahi,”
artinya ‘mengapa kalian mengingkari keberadaan Allah, atau mengapa kalian
menyembah selain-Nya bersama Dia’. Kemudian disebutkan pula, “wa kuntum
amwaatan faahyaakum,” artinya 'padahal kalian tadinya tidak ada, lalu Allah
menciptakan kalian ke alam wujud'. Makna ayat ini sama dengan yang terkandung
didalam ayat lainnya, yaitu firman-Nya:
اَمْ خُلِقُوْا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ اَمْ هُمُ
الخَالِقُوْنَ اَمْ خَلَقُوا السَّموَاتِ
وَالارْضَ ۚ بَلْ لايُوْقِنُوْنَ
"Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah
mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan
bumi dan langit itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).” (Q.S. Ath-Thuur : 35-36)
هَلْ
أتى عَلَى الاِنْسَانِ حِيْنٌ مِنَ الدَّهْرِ لِمْ يَكُنْ شَيْئًا مَّذْكُوْرًا
“Bukankah telah dating atas manusia satu waktu dari masa,
sedangkan dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?” (Q.S. Al-Insaan : 1)
ayat-ayat yang menceritakan hal ini masih banyak.
Sufyan Ats-Tsauri meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Abul
Ahwas, dari Abdullah Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘Anhu mengenai firman-Nya:
قالُوْا رَبَّنَآ اَمَتَّنَا الثْنَتَيْنِ وَاَحْيَيْتَنَا الثْنَتَيْنِ
فَعْتَرَفْنَا بذُنُوْبنَا.
Mereka menjawab, “YaTuhan kami, Engkau telah mematikan kami
dua kali dan telah mematikan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa
kami.” (Q.S. Al-Mu’min : 11)
disebutkannya bahwa ayat inilah yang dimaksudkan dalam Q.S.
Al-Baqarah : 28 tersebut.
Ibnu juraij meriwayatkan dari Atha, dari Ibnu ‘Abbas, bahwa
kalian tadinya mati dalam tulang sulbi ayah-ayah kalian, saat itu kalian bukan
merupakan sesuatupun sebelum Allah menciptakan kalian. Setelah Allah
menciptakan kalian, lalu Dia mematikan kalian sebagai suatu kepastian atas diri
kalian. Kemudian Allah menghidupkan kalian dalam hari berbangkit, yaitu di saat
Dia menghidupkan kalian di hari kiamat. Disebutkannya bahwa makna ayat Q.S.
Al-Baqarah : 28 tersebut sama dengan ayat Q.S. Al-Mu’min : 11.
Pendapat yang lebih kuat adalah dari Ibnu Mas’ud dan Ibnu
‘Abbas, golongan tersebut terdiri atas kalangan Tabi’in. Mereka
mengatakan bahwa makna ayat Q.S. Al-Baqarah : 28 tersebut dama dengan
firman-Nya :
قل الله يحييكم ثم يميتكم ثم يجمعكم الى يوم القيمة لاريب فيه.
Katakanlah,“Allahlah yang menghidupkan kalian, kemudian
mematikan kalian, setelah itu mengumpulkan kalian pada hari kiamat yang tidak
ada keraguan padanya.” (Q.S.
Al-Jaatsiyah : 26)
Sama juga dengan firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala
mengenai berhala-berhala, yaitu :
اَمْوَاتٌ غَيْرُ اَحْيَِآءٍۗ وَمَا
يَشْعُرُوْنَ.
“(Berhala-berhala itu) benda mati dan tidak hidup, dan
berhala-berhala itu tidak mengetahui.”
(Q.S. An-Nahl : 21)
Allah berfirman dalam ayat lainnya :
واية لهم الارض الميتة ۖ
احيينهاواخرجنامنهاحبافمنه يأكلون.
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang
besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami
keluarkan darinya biji-bijian, maka darinya mereka makan.” (Q.S. Yaasin : 33)
Dirangkum
oleh : Sholihin untuk Bintang Raya
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sampaikan tanggapan anda di kolom komentar, terimakasih.