Senin, 16 Januari 2012

Tafsir Q.S. Al-Baqarah 16

Kajian Tafsir Ibnu Katsir, Desember 2011
Pemateri : K.H. Aep Saefudin S.Ag
Al-Baqarah, ayat 16 :

اُولٰئِكَ ٱلَّذِيْنَ ٱشْتَرَوُاٱلضَّلٰلَةَ بِالهُدٰىۖ فَمَارَبحَتْ تِجَارَتهُمْ وَمَاكَانُوْامُهْتَدِيْنَ۝
Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka tidaklah beruntung perniagaannya dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
As-Saddi di dalam kitab tafsirnya mengatakan, dari Abu Malik, dai Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari Ibnu Mas’ud, dari sejumlah sahabat sehubungan dengan makna firman Allah ”Ulaaikal ladziinasytarawudl dlalaalata bil hudaa”, yang dimaksud ialah mereka mengambil kesesatan dan meninggalkan hidayah.
Ibnu Ishaq mengatakan dari Muhammad Ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa’id Ibnu Zubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya ”Ulaaikal ladziinasytarawudl dlalaalata bil hudaa”, yakni membeli kekufuran dengan keimanan.
Menurut Mujahid, makna yang dimaksud ialah padamulanya mereka beriman kemudian kafir.
Qatadah mengatakan, maksudnya ialah mereka lebih menyukai kesesatan daripada hidayah (petunjuk). Pendapat Qatadah ini mirip dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya :
Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk, tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu.” (Q.S. Fushshilat : 17)
Kesimpulan dari pendapat semua ahli tafsir tentang hal-hal yang telah disebutkan ialah orang-orang munafik itu menyimpang dari jalan petunjuk dan menempuh jalan kesesatan, mereka menukar hidayah dengan kesesatan. Dengan kata lain mereka melepaskan hidayah sebagai ganti kesesatan.
Dalam hal ini sama saja apakah dia berasal dari orang yang tadinya beriman kemudian kafir, sebagimana yang dinyatakan di dalam firman-Nya :
Yang demikian itu adalah  karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikunci mati.” (Q.S. Al-Munaafiquun : 3)
Atau dari kalangan mereka yang lebih menyukai kesesatan daripada hidayah, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian dari kalangan mereka (orang-orang munafik), dan memang mereka itu terdiri atas berbagai macam golongan.
Perniagaan mereka yang demikian itu tidak membawa keuntungan, dan tidaklah mereka mendapat petunjuk, yakni tidak memperoleh bimbingan dalam perbuatannya itu.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Basyir, telah menceritakan kepada kami Yazid, telah menceritakan kepada kami Qatadah, sehubungan dengan firman-Nya : ”famaa rabihat tijaaratuhum wamaa kaanuu muhtadiin”. Demi Allah kalian telah melihat mereka keluar dari hidayah menuju jalan kesesatan, dari persatuan menjadi perpecahan, dari aman menjadi ketakutan, dan dari sunah menjadi Bid’ah. Demikian pul;a menurut riwayat Ibnu Abu Hatim, melalui hadits Yazid Ibnu Zurai’, dari Sa’id, dari Qatadah, dengan makna yang sama.

Dirangkum oleh : Sholihin untuk Bintang Raya
 

Baca juga artikel terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampaikan tanggapan anda di kolom komentar, terimakasih.