السلام عليكم .
بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
الحمد لله رب العا
لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد
“Sesungguhnya rumah yang
mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di
Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Ali Imran : 96)
Yang pernah belajar Matematika, pastinya
pernah mendengar nama Fibonacci. Dia adalah seorang ahli matematika yang hidup
pada abad pertengahan di Aljazair. Semasa kecilnya pernah berguru kepada
seorang ahli matematika Muslim, hingga akhirnya Fibonacci membawa ilmu Golden
Ratio yang mengguncangkan Eropa dan dunia.
Golden Ratio benar-benar terobosan ilmu
pengetahuan yang mencengangkan. Berikut adalah deret Angka Fibonacci : 0, 1, 1,
2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, …
Angka Fibonacci memiliki satu sifat menarik.
Jika Anda membagi satu angka dalam deret tersebut dengan angka sebelumnya, akan
Anda dapatkan sebuah angka hasil pembagian yang besarnya sangat mendekati satu
sama lain. Nyatanya, angka ini bernilai tetap setelah angka ke-13 dalam deret
tersebut. Angka ini dikenal sebagai "golden ratio" atau
"rasio emas".
GOLDEN RATIO (RASIO EMAS) = 1,618
233 / 144 = 1,618
377 / 233 = 1,618
610 / 377 = 1,618
987 / 610 = 1,618
1597 / 987 = 1,618
2584 / 1597 = 1,618
Phi Konstan 1,618, jumlah Nilai unggulan
matematika. Allah Subhaanahu wa Ta’aala, Sang Pencipta selalu menggunakan nomor
yang sama dalam berbagai peristiwa di alam semesta, dalam pulse hati kita,
rasio aspek spiral DNA, di desain khusus yang disebut alam semesta
dodecehadron, dalam aturan array daun tanaman yang disebut phylotaxy, dalam
bentuk serpihan salju, kristal, dalam struktur spiral banyak galaksi. Sang
Pencipta menggunakan nilai yang sama, Golden Ratio 1,618 ….
Nilai Rasio ini juga digunakan untuk desain
arsitektur, bahkan Piramida di Mesir. Kepler astronom terkenal, Mendefinisikan
Angka ini sebagai Penemuan yang Terbaik. Banyak pelukis terkenal, insinyur dan
arsitek, seperti Leonardo Da Vinci, telah menggunakan rasio ini dalam karya
seni mereka selama ratusan tahun.
Golden Ratio Pada Manusia
Wajah ternyata menyimpan rasio-rasio
matematika yang relatif konstan di hampir semua tipe wajah manusia. Dr Steven
Markot, yang telah menghabiskan 25 tahun meneliti unsur matematika pada tubuh
manusia, berhasil membuktikan di balik wajah seseorang tersembunyi rasio-rasio
matematika disana. Dia meneliti 18 model wajah dari beragam suku & umur.
Hasilnya? 97% memiliki pola yang sama!!
Jarak angka ajaib itu, 1,618, juga ada dalam
tubuh manusia, Misalnya jarak panjang tangan kita dari mulai jari sampai sikut
dan dari sikut ke bahu, bila jarak itu di bagi sisi panjangnya dengan sisi
pendeknya, maka hasilnya 1,618. Begitu juga muka kita, bila sisi panjangnya di
bagi sisi pendeknya, akan ketemu angka 1,618. Coba ukur setiap jari tangan
kita, ternyata bila sisi panjangnya dibagi dengan sisi pendeknya hasilnya juga
1,618 dst.
Anatomi manusia
pun tak luput dari rasio tersebut. Coba anda hitung sendiri :
·
Panjang dari pangkal lengan – sikut / sikut – ujung jari
·
Panjang dari ubun ubun – dagu / ubun ubun – sambungan kepala leher
·
Panjang lutut ke kaki / panjang dari abdomen ke lutut…dan lain
sebagainya… Semuanya terpaku di angka 0,61…
·
Jari-jari kita pun juga mengandung Golden Ratio. Perbandingan antar buku
jari pun ternyata sesuai dengan deret Fibonacci : 2, 3, 5 dan 8 yang merupakan
Deret Fibonacci –
Golden Ratio Points
Golden Ratio Points Berlaku pula untuk Organ
Dalam Tubuh Kita yaitu Paru-paru. Pada Tahun 1987, B.J West & Dr. A.L
Goldberger berhasil mengungkapkan Golden Ratio di paru-paru kita. Secara
anatomis, paru-paru kita mirip bentuk pohon yang sudah kering. Coba amati lebih
teliti, bentuknya pun tidak simetris. Sebagai contoh, saluran udara yang
memisahkan 2 bronchi; salah satunya lebih panjang dari yang lain. Bentuk
a-simetris ini terus berlanjut ke cabang berikutnya. Dan yang menakjubkan,
rata-rata bronchus yang satu dengan bronchus yang lain ada di angka 0,61.
Anda dapat melihat bukti-bukti ilmiah luar
biasa dari misteri yang tetap tersembunyi di Kota Suci Mekkah Selama Ribuan
Tahun. Mekkah ditetapkan sebagai arah bersujud, tempat konvensi miliaran umat
Islam dan kota
suci bagi umat Islam. Orang-orang Muslim, yang sanggup, disunahkan untuk pergi
melakukan perjalanan melalui Ka’bah, Muzdelife dan Arafat dan untuk berkumpul
di kota suci.
Proporsi jarak antara Mekah – Kutub Utara
dengan jarak antara Mekah – Kutub Selatan adalah persis 1,618 yang merupakan
Golden Ratio. Selain itu, proporsi jarak antara Kutub Selatan dan Mekah dengan
jarak antara kedua kutub adalah lagi 1,618 unit.
Keajaiban belum selesai The Golden Ratio
Point of the World adalah di kota
Mekkah menurut peta lintang dan bujur yang merupakan penentu umum manusia untuk
lokasi. Proporsi jarak Timur – Barat Mekah adalah 1,618 unit. Selain itu,
proporsi jarak dari Mekah ke garis titik balik matahari dari sisi barat dan
perimeter garis lintang dunia pada saat itu juga mengejutkan sama dengan Golden
Ratio – 1,618 unit. The Golden Ratio Point of the World selalu dalam batas kota Mekkah, di dalam
Daerah Suci yang meliputi Ka’bah menurut semua sistem pemetaan kilometrical
meskipun variasi kecil dalam perkiraan mereka.
Penemuan mengenai hubungan antara Golden
Ratio, Mekkah, Ka’bah dan Qur’an telah meningkat dari hari ke hari. Pada
gambar, itu menunjukkan bahwa pengukuran dengan rasio emas kompas yang juga
dikenal sebagai Leonardo kompas, membuktikan bahwa kota Mekah terletak di Golden Ratio Point of
Saudi sementara Ka’bah terletak di Mekah Golden Ratio City.Menurut perhitungan
probabilitas, semua bukti ini tidak dapat insidentil (terjadi Secara Kebetulan).
Yang jelas seandainya peta dibentangkan :
Batas kiri & kanan: Equinox Line
Batas atas : kutub utara
Batas baawa : kutub selatan
Tidak ada kota lain yang posisinya Golden Ratio secara
garis lintang dan garis bujur sekaligus, selain Mekah..
Ada yang menarik bagi kiblat ummat Islam
yaitu Ka’bah, ternyata ka’bah selain sebagai titik sentral menghadap ketika
sholat (dari manapun arahnya ke Ka’bah menghadapnya) namun Ka’bah mempunyai
keajaiban lain, Miracle Of Kaaba ini terbukti dengan penelitian ilmuwan,
ditemukan bukti adanya keajaiban yang akurat dengan ditemukannya angka unik
1,618. Angka satu koma enam ratus delapan belas ini, bisa cm, meter atau
kilometer dst.
Dimana keajaibannya ? Ternyata dibangunnya
Ka’bah oleh Nabi Ibrohim AS
bersama putranya Nabi Ismail
AS adalah titik sentral alam
semesta. Jadi bukan asal di bangun dan bukan asal berdiri. Uniknya lagi … jarak
dari ka’bah ke kutub utara dan jarak ka’bah ke kutub selatan, dimana jarak
terpanjang di bagi dengan jarak terpendek hasilnya 1,618. Begitu juga jarak
dari Ka’bah ke barat dan jarak ka’bah ke timur dimana sisi panjang di bagi sisi
pendeknya, juga ketemu angka 1,618.
Begitu juga jarak diagonal ka’bah di peta,
dari jarak sisi panjang ke sisi jarak pendeknya di bagi dua, akan menghasilkan
jarak 1,618. Dan jarak dimana ka’bah ke Timur dan ke Barat lebih semetris di
bandingkan dengan jarak dari Greenwich Mean time ( GMT ). Di London yang
dijadikan titik sentral untuk menentukan waktu dari 0 (nol ) derajat ke barat
sejauh 180 derajat dan 0 (nol) derajat ke timur sejauh 180 derajat yang bertemu
di Samudera Pasifik,sebenarnya tidak akurat, jadi menurut konsep ini mestinya
pembagian waktu yang tepat bukan dari kota London, tapi kota Mekkah, Allahu
Akbar.
Semua bukti ini menunjukkan bahwa antara Sang
Pencipta Dunia dan matematika adalah Satu dan Tunggal yaitu Allah SWT, yang tak
dapat dijelaskan dan kekuatan besar yang telah menciptakan Ka’bah, kota suci dan Al Qur’an.
Ini mengingatkan seluruh umat manusia bahwa dia telah memberikan tanda-tanda
untuk seluruh umat manusia atas dasar ramalannya tentang masa depan dan bahasa
umum manusia.
Sumber :
IslamTerbuktiBenar.Net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sampaikan tanggapan anda di kolom komentar, terimakasih.