Kamis, 18 Juli 2013

Keistimewaan Sholat

     Diantara perintah terbesar yang wajib dilakukan seorang muslim, setelah bertauhid kepada Allah, adalah mendirikan sholat. Sholat merupakan ibadah yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan bagaimanapun. Ibadah lain, misalnya puasa, bila sakit maka tidak wajib puasa, haji bagi yang mampu, jika tidak mampu maka tidak wajib haji, zakat bagi orang kaya, jika miskin maka justru berhak menerima zakat. Tetapi satu-satunya setelah syahadat, yang tetap wajib dalam keadaan bagaimanapun, baik miskin atau kaya, lapang atau sempit, sehat atau sakit, aman atau perang, ialah sholat.
Sedemikian pentingnya sholat sehingga ia disebut sebagai tiang agama, sebagaimana sabda Nabi SAW :
الصلاة عماد الدين , فمن اقامها فقد اقام الدين ومن تركها فقد هدم الدين

Sholat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa meninggalkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu.

Ibarat sebuah bangunan, pondasi agama adalah syahadatain. Bayangkan, sebuah bangunan yang telah memiliki podasi tentu membutuhkan tiang-tiang penyangga. Tanpa tiang penyangga maka pasti tidak akan tegaklah bangunan itu. Jika dibutuhkan 5 tiang tetapi yang ada hanya 2 tiang maka akan robohlah bangunan itu. Demikian pula kedudukan sholat dalam Islam.
Bahkan secara tegas dalam sebuah hadist Rasulullah SAW disebutkan bahwa pembeda antara seorang mukmin dan kafir adalah sholat, artinya jika seseorang telah meninggalkan sholat maka berarti ia telah kafir.

Shalat merupakan perkara yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة الصلاة فإن صلحت صلح له سائر عمله وإن فسدت فسد سائر عمله

Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk maka seluruh amalnya pun akan buruk.” (HR. Ath-Thabrani)

Sholat menjadi barometer utama terhadap amal-amal yang lain dari seorang hamba, jika sholatnya baik pasti semua amal yang lainnya baik, sebaliknya jika sholatnya buruk maka pasti buruk pula semua amal yang lain. Perbuatan keji dan munkar tidak mungkin dilakukan oleh orang yang sholatnya baik sebagaimana firman Allah SWT :

اتْلُ مَآ أُو حِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَاتَصْنَعُونَ

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Ankabuut : 45)

Kalau diibaratkan dengan angka, maka sholat adalah angka 1, dan ibadah yang lain adalah angka 0. Kalau kita menunaikan ibadah haji misalnya, kita mempunyai angka 0, kemudian kita sempurna puasa bulan Ramadhan bertambah lagi angka 0, lalu kita berbuat baik kepada kedua orang tua dapat lagi angka 0. Jadi kita mempunyai tiga angka 000, tidak ada maknanya. Tapi kalau kita sudah sholat maka kita mempunyai angka 1, kemudian kita berangkat haji bertambah angka 0 berarti 10, lalu kita sempurna puasa bertambah lagi angka 0 menjadi 100, kita berbakti kepada orangtua kita maka bertambah lagi menjadi 1000, dan begitu seterusnya bermakna semua amal ibadah kita jika kita mempunyai angka 1, dan angka 1 nya adalah sholat.
Di bulan Ramadhan yang mulia ini, serta mengingat betapa penting dan istimewanya kedudukan sholat dalam agama kita, maka sudah sewajarnya kita di dalam hidup yang hanya sekali-kalinya ini, harus terus menerus belajar dan mengkaji sampai dimana sholat kita dan terus menerus meningkatkan kualitas sholat kita sehingga kita mengetahui makna dan hakekat sholat yang sebenarnya, sehingga sholat kita benar-benar dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, sehingga amal-amal kita yang lain tidak sia-sia tetapi sebaliknya menjadi bermakna karena sholat kita dinilai baik oleh Allah SWT.

Tausiah Bintang Raya
Semoga bermanfaat
 

Baca juga artikel terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampaikan tanggapan anda di kolom komentar, terimakasih.