Kamis, 11 Juli 2013

Berbuka Puasa dengan Kurma

     Waktu berbuka adalah sesuatu yang paling dinanti oleh orang yang berpuasa. Didalamnya terdapat berbagai kenikmatan dan kebahagiaan. Namun jika tidak hati-hati dalam mengendalikan nafsu ketika berbuka, bisa jadi keberkahan menjauh darinya.
Bagaimana berbuka puasa yang dianjurkan, mari kita perhatikan salah satu hadits Nabi SAW berikut ini :

وَعَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ اَلضَّبِّيِّ رضي الله عنه عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ, فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى مَاءٍ, فَإِنَّهُ طَهُورٌ )  رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ وَابْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ
Dari Sulaiman Ibnu Amir Al-Dhobby bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: ”Apabila seseorang di antara kamu berbuka, hendaknya ia berbuka dengan kurma, jika tidak mendapatkannya, hendaknya ia berbuka dengan air karena air itu suci.” Riwayat Imam Lima. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim.

Di dalam kitab Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Maram  dijelaskan makna dan hikmah hadits tersebut sebagai berikut : ”Rasulullah SAW sangat sayang kepada umatnya. Beliau sentiasa menasihati dan memberikan bimbingan kepada mereka untuk kemaslahatan dan keberuntungan mereka di dunia maupun di akhirat. Nabi SAW menganjurkan mereka untuk memakan buah kurma dan meminum air ketika berbuka puasa, karena sesuatu yang manis apabila dimakan dalam keadaan perut kosong lebih mudah dicerna dan dapat memberikan kekuatan, terutama kekuatan penglihatan mata yang jelas bertambah baik karenanya. Sedangkan air dapat menyejukkan hati (liver) yang mengalami semacam kekeringan akibat berpuasa. Jika dibasahi dengan air, maka menjadi segar kembali, lebih-lebih lagi ditambah dengan menu lain yang bergizi. Di samping itu buah kurma dan air memiliki khasiat tersendiri yang berpengaruh terhadap kesehatan hati, dan itu tidak diketahui kecuali oleh para doktor penyakit hati. Ini merupakan salah satu bimbingan kesehatan yang telah diajarkan oleh Nabi SAW kepada umatnya.”

Dr. Hissam Syamsi Basya dalam tulisannya menjelaskan berdasarkan penelitian biokimia, satu kurma yang kita makan itu mengandung air 20-24%, gula 70-75%, 2-3% protein, 8,5% serat, dab sedikit sekali kandungan lemak jenuhnya (lecithine). Lain lagi dengan kurma mengkel (Ruthab) yang mengandung 65-70% air, 24-58% zatgula, 1,2-2% protein, 2,5% serat, dan sedikit mengandung lemak jenuh.

Dr. Ahmad Abdul Raouf en Dr. Ali Ahmad Syahhat pernah melakukan penelitian kimiawi dan fisiologi terhadap kurma, hasilnya? Menakjubkan! Coba lihat:
1.      Jika kita buka puasa dengan kurma basah (ruthab) atau kurma kering (tamar), persentase kandungan zat gula kita akan naik, artinya bisa membantu menghilangkan penyakit anemia.
2.      Waktu lambung kosong karena tidak makan seharian, pas buka, lambung akan lebih mudah mencerna dan menyerap makanan kecil yang mengandung gula, dan lebih maksimal lagi.
3.      Kandungan zat gula dalam ruthab dan tamar menjadikan proses pencernaan di lambung jadi sangat mudah, soalnya 2/3 zat gula yang ada dalam tamar dan ruthab bisa meningkatkan kadar gula dalam darah dalam waktu yang singkat.
4.      Selain itu, kita juga tidak perlu minum banyak-banyak lagi sewaktu buka jika kita makan ruthab atau tamar, karena sudah mengandung air 65-70%?! Tetapi tidak dilarang untuk minum juga.

Dokter Ahmad Abdurrauf Hasyim dalam Ramadhan wath Thibb berkata : ”Nabi SAW telah memilih mendahulukan kurma dan air dari pada yang lainnya sedangkan kemungkinan untuk mengambil jenis makanan yang lain sangat besar, namun karena ada bimbingan wahyu Ilahi maka Rasulullah SAW memilih jenis makanan kurma atau pun air sebagai yang terbaik bagi orang yang berpuasa. Maka, yang sangat diperlukan bagi orang yang ingin berbuka puasa adalah jenis-jenis makanan yang mengandung gula, zat cair yang mudah dicerna oleh tubuh dan cepat diserap oleh darah, lambung dan usus serta air sebagai obat untuk menghilangkan dahaga.
Zat-zat yang mengandung gula yaitu glukosa dan fruktosa memerlukan 5-10 menit dapat terserap dalam usus manusia ketika dalam keadaan kosong. Dan keadaan tersebut terjadi pada orang yang sedang berpuasa. Jenis makanan yang kaya dengan kategori tersebut yang paling baik adalah kurma khususnya ruthab (kurma basah) karena kaya akan unsur gula, yaitu glukosa dan fruktosa yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
Maka, urutan makanan yang terbaik bagi orang yang berbuka puasa adalah ruthab (kurma basah), tamr (kurma kering) kemudian air, kalau itu pun tidak ada, maka boleh menggunakan sirup atau air juice buah yang mengandung unsur gula yang cukup, seperti air yang dicampur sedikit madu, jeruk, lemon, dan sebagainya.

Ustadz DR Anwar Mufti rahimahullaah berkata : “Sesungguhnya usus menyerap air yang mengandung gula membutuhkan waktu kurang lebih selama 5 menit, hal ini dapat cepat memperkuat tubuh yang sedang lemah. Sedangkan orang yang berbuka puasa dengan langsung makan dan minum yang kurang mengandung unsur gula, maka apa yang telah disantapnya baru diserap oleh lambungnya selama 3-4 jam. Hal ini tidak terjadi bagi orang yang berbuka puasa dengan mengkonsumsi kurma yang banyak mengandung unsur gula karena proses penyerapannya dapat berlangsung relative lebih cepat.”
Kurma lebih unggul dari makanan lain yang mengandung gula. Hal ini juga didukung bukti, yaitu segelas air yang mengandung glukosa akan diserap tubuh dalam waktu 20-30 menit, tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit. Maka, orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan ini juga kaya dengan serat.

Jika kita berbuka puasa, organ pencernaan kita (khususnya lambung) butuh sesuatu yang lembut supaya bisa bekerja lagi dengan baik. Jadi makanannya harus yang mudah dicerna dan juga mengandung gula dan air dalam satu makanan. Tidak ada makanan yang mengandung gula dan air yang lebih baik daripada yang disebutkan oleh hadits Rasul. Nutrisi makanan yang paling cepat bisa dicerna dan sampai ke darah itu adalah zat gula, terlebih makanan yang mengandung satu atau dua zat gula (kalau tidak glukosa, ya sukrosa).
Nah, untuk hal ini kurma adalah makanan yang paling baik, sehingga pantaslah kiranya Nabi SAW, yang setiap perkataannya pasti benar karena dibimbing oleh wahyu, menganjurkan umatnya untuk berbuka puasa dengan kurma. Tidak hanya menganjurkan, Nabi juga langsung mencontohkannya, berbuka dengan tiga butir kurma. Hal ini mengandung pelajaran dan hikmah yang lainnya, yang juga disabdakan beliau : ”Makan dan minumlah dan jangan berlebihan.

Tausiah Bintang Raya dari berbagai sumber
Semoga bermanfaat
 

Baca juga artikel terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampaikan tanggapan anda di kolom komentar, terimakasih.