Selasa, 13 Maret 2012

Khutbah Jum'ah 9 Maret 2012

Perintah dan Larangan Dalam Q.S. An-Nahl : 90
Ustadz Drs. H. Usep Lukmanul Hakim
Khotbah pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لانَبِيَّ بَعْدَهُ. أللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِهِ وَأصْحٰبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ ٳلٰى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
 ٲمّابَعْد. فَيَأيَّهَاالحَضِرُوْن ٲُوْصِيْكُمُ وَإِيّايَ بِتَقْوالله وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْن. فَقَدْ قَالَ الله َتَعَالَى فِى القرْأنِ العَظِيْم، اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. صَدق الله العظيم.

Hadirin sidang jum’ah yang dimuliakan Allah Subhaanahu wa Ta’ala,
Marilah kita mempresentasikan segenap kemampuan kita untuk bertafakkur dan bertasyakkur kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, pada saat ini kita sedang melaksanakan salah satu panggilan Allah, yaitu ibadah jum’ah. Harapan kita semoga nilai keimanan yang menghujam di hati kita dan nilai tauhid yang terpatri di dada kita, menjadi landasan kita dalam segala amaliah kita sehingga amal ibadah kita diterima Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Mudah-mudahan segala pengorbanan kita merupakan wujud dari ketaatan sebagai hamba Allah dan rasa syukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Karena itu patutlah kita mengucapkan syukur alhamdulillah bahwasannya kita sedang dan akan selalu melaksanakan apa yang Allah perintahkan.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, tabi’in, tabi’it-tabi’in, sampai kepada kita selaku umatnya.

Hadirin rahimakumullah,
Selaku khatib saya berwasiat, khususnya bagi diri khatib umumnya bagi para jama’ah rahimakumullah, marilah kita mengevaluasi diri, menata kembali nilai-nilai ketaqwaaan kita. Oleh karena sebaik-baik bekal adalah taqwa. Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala :
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
“Dan berbekallah, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. al-Baqarah:197)
Nabi Shallallahu ’Alaihi wa Sallam bersabda : ”Bertaqwalah kepada Allah di mana saja kamu berada.” Oleh karena itu marilah kita sama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

Hadirin rahimakumullah,
Dalam tafsir Ibnu Abbas, ada satu ayat yang singkat tetapi dikatakan mengandung makna yang luar biasa. Ibnu Abbas seorang mufassir yang masyhur kita kenal, begitu tercengang mendengar Rasulullah menyampaikan satu ayat Q.S. An-Nahl ayat 90. Ibnu Abbas tercengang dan terkagum-kagum, bahwa satu ayat  ini mengandung suatu konsekuensi yang menjamin keharmonisan dalam tatanan kehidupan jika diamalkan. Satu ayat yang sering kita dengar ketika khutbah, saat khatib hendak mengakhiri khutbahnya. Walaupun sering kita dengar, namun seberapa jauh kita memahami ayat ini, marilah dalam kesempatan khutbah ini kita sama-sama mendalami ayat ini.
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (Q.S. An-Nahl : 90)

Hadirin rahimakumullah,

Di akhir ayat yang singkat tersebut Allah berfirman, “agar kamu dapat mengambil pelajaran.” Dia memberi pengajaran kepada kita, pelajaran apa sajakah yang Allah berikan kepada manusia melalui ayat ini?
Pertama, Allah menyuruh kita untuk berlaku adil. Keadilan merupakan kunci utama agar tatanan kehidupan manusia berjalan selaras, seimbang dan tidak berat sebelah. Sebaliknya, jika keadilan tidak ditegakkan maka rusaklah tatanan kehidupan manusia. Dari mulai pemimpin negara sampai pemimpin rumah tangga harus berlaku adil. Namun, saat ini kenyataan di negara kita, keadilan harus diperjuangkan dengan gigih apabila ingin mendapatkannya, terutama bagi rakyat kecil, kadilan merupakan barang langka. Jika berhadapan dengan orang kecil hukum begitu tegas dan perkasa, namun ketika berhadapan dengan pejabat, orang kaya, berpangkat, hukum tiba-tiba memble dan bisa dimanipulasi. Inilah ketidakadilan, inilah suatu bentuk pengingkaran terhadap perintah Allah yang menyuruh kita berlaku adil. Jika keadilan tidak ditegakkan, akibatnya sudah barang tentu sesuai dengan ketentuan Allah dan sudah kita lihat kenyatannya dalam kehidupan kita, tatanan kehidupan menjadi kacau, banyak kerusuhan, kesenjangan antara kaya dan miskin semakin lebar, jauh dari ketentraman, tidak aman, timbul kekecewaan-kekecewaan dan pemberontakan.
 ---masih dalam proses penulisan---

 
Dirangkum oleh :
Sholihin untuk Bintang Raya
Semoga bermanfaat

Baca juga artikel terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampaikan tanggapan anda di kolom komentar, terimakasih.