Ketika Mencintai 5 Hal & Melupakan 5 Hal
K.H.
Aep Saefudin S.Ag.
Khutbah pertama
:
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ
الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ،
الملك الحق المبين. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الصدق
الوعد الامين. صلاة وسلام دآءمين متلازمين عَلَى اصرف المرسلين، سيدنا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
ٲمّابعد، فياعباد الله أوصيكم
وٳيّاي بتقوى الله فَقَدْ
فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ الله َتَعَالَى فِى القرأن الكريم، اعوذ بالله من
الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ. صدق الله العظيم.
Alhamdulillah
pada hari Jum’ah ini kita masih dipanjangkan usia, diberi kesehatan dan kita
masih bisa melaksanakan sebagian dari kewajiban kita selaku mu’min yaitu
melaksanakan ibadah jum’ah. Mudah-mudahan ibadah kita diterima oleh Allah
Subhaanahu wa Ta’aala, dan juga dari ibadah mahdlah ini ada realisasi dalam
segala aktivitas kita, sehingga segala amaliah dan aktivitas kita tidak
sia-sia, tetapi bernilai ibadah dan mendapat limpahan pahala dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Shalawat dan salam
semoga terlimpah curah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa Sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya
yang taat mengikuti ajarannya hatta yaumal kiamah.
Tidak lupa
saya selaku khatib berwasiat, khususnya kepada khatib pribadi dan umumnya
kepada seluruh ahli jum’ah yang berbahagia, marilah kita bersama-sama meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala, Iman yang sempurna
dan taqwa yang sebenar-benarnya, dalam arti melaksanakan segala perintah Allah
dan menjauhi segala larangan-Nya.
Hadirin sidang jum’ah yang
berbahagia,
Pada kesempatan khutbah kali ini, mari kita bersama-sama menelaah dan
merenungi sabda Nabi Shallallahu ’Alaihi wa Sallam tentang suatu zaman di mana
manusia terlalu mencintai 5 hal dan melupakan 5 hal :
سيأتى على امتى زمان يحبون الخمس
وينسون الخمس يحبون الدنيا وينسون الآخرة يحبون الحيوة وينسون الموت يحبون القصور
وينسون القبور يحبون المال وينسون الحساب يحبون الخلق وينسون الخالق
“Akan datang suatu masa pada umatku, dimana mereka mencintai 5 perkara
dan lupa terhadap 5 perkara; mereka cinta dunia dan melupakan akhirat, mereka
cinta hidup dan melupakan kematian, mereka cinta bangunan-bangunan mewah dan
melupakan kubur, mereka cinta kepada harta dan melupakan hisab, mereka cinta
kepada makhluk dan melupakan Pencipta.”
Jika kita perhatikan masa yang disabdakan nabi itu adalah masa kita
sekarang ini, mengapa? Karena kelima kriteria tersebut sudah datang saat ini.
Yang pertama يحبون
الدنيا وينسون الآخرة Mencintai dunia dan lupa akan akhirat. Saat ini sudah
nampak betapa manusia telah melupakan akhirat yang kekal abadi, manusia sangat
bersemangat dalam perkara dunia namun ketika perkara akhirat disajikan mereka
berpaling, jika kita bandingkan manakah yang paling banyak menjadi bahan
pembicaraan apakah perkara dunia ataukah akhirat?. Tentu kita akan menjawab perkara
dunialah yang lebih dominan. Inilah kekhawatiran Rasulullah akan menimpa
umatnya yaitu manusia akan ditutupi dunia, sehingga mereka tidak mampu melihat
akhirat karena ditutupi oleh gemerlap dunia. Padalah Allah berfirman:
وللاخرة خير لك من الاولى
“Sungguh akhirat itu lebih baik bagimu dan lebih utama dibandingkan
dengan dunia.”
Hal ini bukan berarti umat Islam tidak boleh mencari dunia, bahkan
diwajibkan untuk berusaha di dunia, tetapi urusan dunia ditujukan sebgai jalan
untuk menuju akhirat. Kita berusaha untuk akhirat, kita bertani untuk akhirat,
kita bedagang untuk akhirat, bukan sebaliknya menjadikan akhiratnya utuk
kepentingan dunianya, seperti beribadah karena riya, bersedekah karena ingin
tenar atau sanjungan.
Hadirin sidang jum’ah rahimakumullah,
Yang kedua يحبون
الحيوة وينسون الموت cinta hidup dan lupa kematian.
Setiap kita pasti yakin bahwa kita akan mati, mungkin tidak ada suatu
perkara didunia ini yang keyakinan kita melebihi datangnya kematian, namun
walaupun manusia yakin dengan kedatangannya banyak orang yang melupakannya,
lupa seolah-olah dia tidak akan mati walaupun ia sering melihat kematian
seseorang namun sedikit yang membuatnya jadi pelajaran.
كل نفس
ذآئقة الموت ۗ وإنما توفون أجوركم يوم القيمة ۖ
فمن زحزح عن النار وأدخل الجنة فقد فاز ۗ
وما الحيوة الدنيآ إلا متع الغرور.
“Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam syurga, Maka sungguh ia Telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”(Q.S. Ali Imran : 185)
Manusia sebenarnya di dunia ini tertidur pulas, ketika datang kematian akan
terbangun dan sadar, sadar dari perbuatan-perbuatannya waktu didunia, di sanalah
manusia menyesal karena tidurnya terlalu pulas hingga tak sempat mengumpulkan
bekal dan mereka berkata, ”Ya Tuhan kembalikan kami kedunia, kami pasti akan
menjadi orang yang shaleh, kami pasti akan shalat, kami pasti akan zakat,”
namun permintaan dan penyesalannya tiada arti, mereka sudah mati. Oleh karena
itu, mintalah dan menyesallah di dunia ini, karena ketika ajal sudah datang
penyesalan tiada artinya.
Yang ketiga يحبون
القصور وينسون القبور cinta kepada bangunan yang mewah namun lupa
kepada kubur.
Di saat ini, manusia berlomba-lomba membanguan rumah yang serba mewah,
manusia sangat bersemangat membangun rumah di dunia ini namun lupa membangun
rumahnya di akhirat, lupa membangun rumah di kuburannya, sehingga ketika mereka
mati tak ada tempat yang nyaman baginya, karena mereka tidak pernah membangun
rumah akhiratnya ketika di dunia, dia lupa shalat yang 5 waktu, lupa kepada
kewajibannya sendiri, lupa kepada beribadah kepada Allah, padahal kesemuanya
itu adalah merupakan bahan bangunan untuk mendirikan rumah yang megah di kubur,
lebih-lebih di surga.
Namun sesuai janji Allah kubur itu bisa menjadi satu kebun dari kebun surga
jika penghuninya orang yang taat kepada Allah, dan bisa menjadi satu lubang
dari api neraka jika penghuninya adalah orang yang maksiat. Nauzubillah.....
Ma’asyirol Muslimin sidang jum’ah rahimakumullah
Yang keempat يحبون
المال وينسون الحساب cinta harta dan lupa kepada hari perhitungan.
Manusia memang sangat suka dengan harta, namun jangan dengan kecintaan itu
lalu membuat kita lupa bahwa harta kita itu akan dihisab kelak. Hisab
adalah penghitungan dan pertanyaan darimana kita memperoleh harta dan kemana
kita belanjakan, jika pertanyaan ini bisa dijawab dengan baik dan bisa dipertanggung
jawabkan dihadapan Allah maka harta itu pun akan menjadi penolong bagi kita.
Namun jika harta itu didapatkan dari jalan haram dari mencuri, berjudi dan
sebagainya maka harta itu akan membuat pemiliknya celaka, begitu juga jika
harta itu didapatkan dari jalan yang halal namun digunakan untuk sesuatu yang
dimurkai Allah maka itupun akan membuat celaka. Maka ketika kita memperoleh
harta yang halal kita gunakan untuk menunaikan kewajiban kita dan mengabdi
kepada Allah dengan menafkahi keluarga, membayarkan zakatnya, dan bershodaqoh
maka harta itu akan menjadi penolong kita.
Yang kelima يحبون
الخلق وينسون الخالق cinta makhluk dan lupa kepada Pencipta
Sungguh apa yang disabdakan Rasulallah amatlah benar, dizaman sekarang ini
manusia kebanyakan hanya mencintai makhluk dan lupa kepada pencipta, manusia
tidak melihat tanda-tanda kebesaran Allah karena tertutupi oleh nafsu dunia
yang dihiasi dengan makhluk, sehingga tidak heran terjadi bencana dimana-mana
karena dengan itulah Allah akan membuat manusia ingat kepada-Nya, karena telah
terlampau lupa kepada Allah, ketika diberikan kemwahan dan kebahagiaan manusia
kebanyakan melupakan Allah, hingga dalam kemewahan itu Allah menurunkan bencana
supaya Dia di ingat. Disaat suatu negeri, sudah tidak ada lagi yang mengingat
Allah maka akan ditegur oleh Allah supaya mereka menjadi ingat. Jika disuatu negeri
juga tidak ada majlis zikir, majlis ilmu dan tak ada yang peduli dengan majlis
ini maka turunlah bencana, namun karena didunia ini masih banyak majlis zikir
masih banyaak orang-orang yang mengingat Allah hingga akhirnya bencana itupun
di tahan oleh Allah. Oleh karena itu marilah kita meramaikan majlis majlis
zikir, majlis-majlis ilmu karena Allah akan menurunkan rahmat dan cinta-Nya
kepada manusia yang selalu mengingat-Nya.
Ma’asyirol muslimin sidang jum'ah yang berbahagia
Akhirnya mariah kita merenung sejenak dan meresapi kemudian kita melihat
diri kita apakah kita termasuk orang yang digambarkan Nabi dalam haditsya
itu. Jika ia, mari saya mengajak diri saya peribadi dan kita semua untuk
selalu bertaubat dan memperbaiki diri dengan selalu menyiapkan bekal kita untuk
perjalanan kita menuju negri yang kekal, dengan selalu sabar dan istiqomah
sembari selalu meminta kekuatan dan petunjuk Allah, karena Allahlah yang
menggerakkan setiap anggota badaan kita, Allahlah yang menetapkan hati kita,
Allahlah yang mengatur semuanya, dan jika kita mendapatkan kenikmatan dari
ketaatan kita maka lihatlah siapa yang memberikan nikmat taat itu bukan melihat
ketaatan itu hasil usaha kita, jika kita mendapatkan rizki maka lihatlah yang
memberikan kita rizki, karena betapapun sedikitnya rizki kalau diberikan oleh
yang Maha Besar akan mendapat barokah dari-Nya.
بارك الله لى ولكم فى القران العظيم
ونفعنى واياكم بمافيه من الايات والذكر الحكيم اقول قولى هذا واستغفر الله العظيم
لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه انه هو الغفور
الرحيم