Rabu, 07 Desember 2011

Khutbah Jum'ah 2Des2011

Tanda-Tanda Orang Bertaqwa
K.H. Aep Saefudin S.Ag.
Khutbah pertama :
ٲلحمد لله ٱلذى ٲرسل رسوله با ٱلهدى ودين ٱلحقّ ليذهره على ٱلدّين كله ولوكره ٱلمشركون ٲشهد ٲن لاٳله ٳلاالله وٲشهد ٲنّ محمّد عبده ورسوله وصلواة الله وسلامه عليه وعلى ٲله وٲصحبه ٲجمعين ٲمّابعد فياعباد الله وصيكم وٳيّاي بتقوى الله وطاعته لعلكم ترحمون
Hadirin sidang jum’ah yang berbahagia,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa Ta’aala, yang mana pada hari ini kita masih bisa menikmati dalam melaksanakan sebagian kewajiban kita selaku orang beriman, yaitu melaksanakan ibadah jum’ah. Mudah-mudahan ibadah kita diterima oleh Allah, dan juga dapat mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari sehingga amal ibadah kita tidak sia-sia, tapi bernilai ibadah dan mendapat limpahan rahmat dari Allah Subhaanahu wa Ta’aala.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, kepada keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya sampai hari kiamat.
Tidak lupa saya selaku khatib berwasiat, marilah senantiasa kita meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala, Iman dan taqwa yang sebenar-benarnya, dalam arti melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangann-Nya.
Hadirin sidang jum’ah yang berbahagia,
Kata “taqwa” di dalam Al-Qur’an disebutkan ratusan kali. Kata taqwa sudah menjadi bahasa yang lazim diucapkan. Di dalam suatu lembaga/organisasi ada kata taqwa. Di dalam GBHN terdapat kata taqwa. Di dalam Saptamarga TNI ada kata taqwa. Di dalam janji Korpri ada kata taqwa. Tetapi bagi kita sebagai orang mukmin, kata taqwa bukan hanya sekedar kata di bibir saja, taqwa harus ada wujud dan realisasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Marilah kita hayati salah satu firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala :
ڶَيْسَ ٱلْبِرَّ ٲَنْ تُوَڶُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ ٱڶْبِرَّ مَنْ ٲٰمِنَ بِٱللهِ وَٱڶْيَوْمِ ٱڶاٰخِرِ وَٱڶْمَڶٰئِكَة وَٱڶْكِتٰبِ وَٱڶنَّبِيِّيْنَ وأٰ تى ٱڶْمَاڶَ عَڶٰى حُبِّهِ ذَوِى ٱڶْقُرْبٰى وَٱڶْيَتٰمٰى وَٱڶْمَسٰكِيْنَ وَٱبْنَ ٱڶسَّبِيْڶِ وَٱڶسَّآئِڶِيْنَ وَفِى ٱڶرِّقَابِ وَٲَقَامَ ٱڶصَّڶٰوةَ وَٲٰتَى ٱڶزَّكٰوةَ وَٱڶْمُوْفُوْنَ بِِعَهْدِهمْ إِِذا عٰهَدُوْا ۖ وَٱڶصّٰبِرِيْنَ فِى ٱڶْبٲسَآءِ وَٱڶضَّرَّآءِ وَحِيْنَ ٱڶْبٲسِِ ۗ أُوڶٰئكَ ٱڶَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۖ  وَأُڶٰئِكَ هُمُ ٱڶْمُتَّقُوْنَ ۝
“Bukanlah kebajikan itu menghadapkan wajah-wajah kalian ke arah timur dan barat, akan tetapi kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar; dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah : 177)

Dari ayat ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa hamba Allah yang bertaqwa adalah :
1.      Beriman kepada Allah, tidak hanya sekedar percaya, tapi meyakini bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Subhaanahu wa Ta’aala, dan meyakini bahwa hukum/aturan Allah adalah mutlak kebenarannya. Kita meyakini dan tidak ragu lagi bahwa hanya hukum Allah yang mutlak kebenarannya dan kita siap melaksanakannya serta siap dihukum dengan hokum Allah.
2.      Beriman kepada hari akhir, tidak hanya sekedar percaya, tetapi meyakini bahwa segala perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah di akhirat kelak.
فَمَنْ يَّعْمَڶْ مِثْقَاڶَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهُ ۝ وَمَنْ يَّعْمَڶْ مِثْقَاڶَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهُ ۝
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihatnya; Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihatnya pula.” (QS. Az-Zalzalah : 7-8)
3.      Beriman kepada malaikat, meyakini bahwasanya selain manusia dan jin, Allah juga menciptakan makhluk yang luar biasa bernama malaikat. Bahkan banyak kejadian-kejadian, dengan izin Allah, malaikat diperintahkan membantu perjuangan umat Islam, terutama pada zaman Nabi dimana beribu-ribu malaikat turun untuk membantu perjuangan Nabi dalam peperangan. Jika kita betul-betul iman dan taqwa kepada Allah, tidak mustahil, Allah akan memerintahkan malaikat-Nya untuk membantu perjuangan kita menegakkan agama-Nya.
4.      Beriman kepada kitab-kitab Allah, meyakini bahwa kitab Allah adalah undang-undang Allah yang mengatur kehidupan manusia, untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akherat. Kitab Allah bukan hanya bacaan, bukan hanya hiasan, tetapi harus diamalkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak akan sesat selama-lamanya, dimanapun saja berada, selama kita konsekuen dan konsisten kepada kitab Allah, terutama sebagai umat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, kita meyakini kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu Allah untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akherat.
5.      Menolong orang-orang yang susah, kerabat, anak-anak yatim, fakir miskin
6.      Mendirikan sholat
7.      Menunaikan zakat
8.      Menepati janji apabila ia berjanji
9.      Sabar dalam beribadah, sabar dalam melaksanakan segala perintah-Nya, sabar dalam menjauhi segala larangan-Nya
Mudah-mudahan tanda-tanda orang yang bertaqwa tersebut melekat pada diri kita
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


Khutbah ke-dua :
ٲلحمد للهِ ربِّ ٱلْعالَمِيْن وبه نستعينُ على أمُوْرِ ٱڶدُّنْيَا وٱلدّين ٲشهد ٲن لاٳله ٳلااللهُ وحده لاشريك ڶه وٲشهد ٲنّ محمّد عبده ورسوله


---masih dalam proses editing---

Dirangkum oleh : Sholihin untuk Bintang Raya
Semoga bermanfaat

Baca juga artikel terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampaikan tanggapan anda di kolom komentar, terimakasih.